Rabu, 21 Desember 2011

Lewat Pantun

buah durian kulitnya tajam
jangan dimakan bila tak suka
bila tak suka janganlah diam
katakan saja secara terbuka

buah kedondong kulitnya halus
isinya kasar menyakitkan
bicaranya begitu halus
tapi hatinya menyakitkan

jalan raya penuh kendaraan
melajulah sesuai aturan yang ada
jangan harap aku membiarkan
kau berpantun penuh cinta

lewat pantun akupun bisa
berkasih mesra penuh setia
hanya saja aku ingin menjaga
kebersamaan yang kita punya

sayang seribu disayang
kekasihku terbui seseorang
lewat pantun dia bersayang
sayangnya padakupun melayang

ini malam sepi menahan
rasa rindu padamu pujaan hati
tapi sayang dia tertahan
bersama pantunnya pujaan hati

diam-diam aku mengikuti
lewat pantun menemukan bukti
dinda seorang ternyata pandai
berkasih mesra lewat pantun setiap hari

...^_^...

Rabu, 14 Desember 2011

Diam Tak Diam

aku memang diam jangan dikira diam
karena diamku tak diam

aku diam karena tak mau
ada perang saling memburu
sebuah kebenaran yang belum tentu benar

diamku diam bukan tak mau tahu
apa yang kau lakukan

diamku diam menikmati rasa
rasa yang tak mungkin tak kurasakan

diamku diam tak diam
aku hanya ingin merasakan
apa yang kurasakan

...^_^...

Foto Kenangan

foto kenangan itu tak pernah ada
apalagi aku miliki
kita tak pernah bersama
bergandeng tangan menikmati
suasana di tempat rekreasi

hanya sebuah kelucuan kalau aku punya
sebuah foto kenangan tatkala bersama
karena aku merasa kita tak pernah merasa
duduk berdua berdekap manja

bahkan mimpipun aku tak pernah
apalagi bersama menikmati nasi
di warung tempat rekreasi
mengisi perut yang sehari
belum terisi

aku bukan tak mengakui
kalau kita tak pernah saling memiliki
hanya sebuah kelucuan yang terjadi
kalau kita pernah berbagi

mana mungkin aku punya foto kenangan
apalagi foto kita bersama
itu tak akan pernah ada
karena kita tak pernah bersama

...^_^...

Senin, 12 Desember 2011

Curiga

kukesampingkan sejenak setumpuk berkas di meja kerja
yang menyita perhatianku padamu hingga menaruh curiga
berprasangka lepas dari kenyataan yang sebenarnya

sejenak aku menyempatkan waktu menyusun kata
sebelum curiga menjalar melata menjadi petaka
sebelum aku suntuk dalam bekerja
biar semua bisa jelas tak ada lagi curiga
di antara kita yang terlancur saling punya rasa

sejenak kukesampingkan setumpuk beban kerja
ke mushola melaporkan diri kepada yang Esa
dalam rintihan doa aku pasrahkan segalanya
curiga yang ada membuatku tak gegabah jadinya
selalu berhati-hati menghadapi segalanya

curiga itu tak membuatku pesimis dalam berkarya
bahkan menjadi cemeti yang memberi semangat tersendiri
untuk berhati-hati dalam mengarungi samudra ini

...^_^...

Sabtu, 10 Desember 2011

Terputus

aku punya harga diri, terputus lebih berani, daripada mempertahankan diri
dalam kenyataan yang menyakitkan hati, apalagi kau begitu berani membohongi
tak mengakui kalau kita pernah dalam suatu kenyataan yang penuh mimpi

sebelum terputus, pagi, siang, sore, malam aku selalu menghembuskan angin
bila anginku tak berhembus menyapa daunmu, kau menegur dengan tanya
yang membuatku bertanya, bahkan kita sering melakukan amoral tak masuk akal
melayang-layang menikmati sebuah ketidakmungkinan tapi kita rasakan

kini semua terputus tinggal kenangan yang tak mungkin aku lupakan
walau aku tahu kau tak mungkin menyimpan kenangan itu
bahkan mungkin kau telah membuang jauh-jauh, mengubur dalam-dalam
peristiwa itu, apalagi menyimpan foto yang bisa dijadikan saksi
tak mungkin kau berani menyimpannya, bahkan mungkin sudah kau bakar
menjadi abu hitam, yang tanpa kau sadari membakar dirimu sendiri

terputus sudah semuanya, untuk kembali bertautan memerlukan keberanian
mengakui kesalahan, karena sebuah kelucuan yang kesekian kalau aku
menautkan kembali tali ikatan yang sudah terputus ini, dan bahkan kau
akan menertawakan aku, bila aku berkehendak kembali menjalin mimpi
sebagaimana sebelum semua terputuskan

...^_^...

Jumat, 09 Desember 2011

Cantik Alami

langkah gemulai kaki injak bumi perawan bukit pergi menelusuri jalan setapak
memanggul sesuatu pergi ke pasar membeli bahan kebutuhan, rambut terurai panjang
dibiarkan menari mengikuti langkahnya yang pasti, senyumnya mengembang ketulusan
tanpa basabasi, dijawab apa adanya saat ada pertanyaan yang ditanyakan

wajahnya bebas dari penjajahan produksi kecantikan, memancarkan kecantikan alami
tanpa rekayasa, bulu alisnya halus hitam, lesung pipitnya sebuah keindahan, katup bibirnya
menyimpan desahan, sorot matanya menyimpan keteduhan, bentuk tubuhnya menyimpan
kenikmatan

cantik alami secantik pemandangan yang tergelar disekitarnya, semak belukar hijau daundaunnya
pepohonan tinggi menjulang. sawah ladang bertingkat memberikan harapan, pucuk gunung
kabut putih selalu memeluknya, dingin udara memberi ketenangan yang bisa membuat rasa
terasa damai penuh makna

...^_^...

Menyatu Dengan Alam

di sini aku menyatu dengan alam jauh dari hiruk pikuknya persaingan
kendaraan yang saling mendahului, nafasnafas yang bekejeran
memburu sebuah kepuasan yang tak pernah puas
karena rasa puas tak terpuaskan selagi belum bisa mengalahkan
yang dikalahkan dalam persaingan merebut kepuasan

di sini aku menyatu dengan alam, semak belukar, pohon pinus menjulang
suara gemericik air dari paritparit pematang di antara tanaman ketela rambat
celoteh burung menyapa, hembusan udara segar menerpa, sejauh pandang
hijaunya daundaun menyegarkan mata, hati terasa tenang jauh dari persaingan
yang tak pernah berkesudahan, setiap hari selalu ada persoalan

di sini di pengunungan ini, aku menyatu dengan alam menikmati anugrah Illahi
yang tak terlukiskan betapa indahnya alam semesta yang ada di pegunungan
pemandangannya tak menyilaukan mata, tapi memberi ketenangan, kedamaian
yang berarti bila kita bisa menghargai alam semesta, memjaga, melestarikan
alam agar tak punah oleh tangantangan perkasa yang suka merusak alam semesta


...^_^...

Selasa, 06 Desember 2011

Saat-Saat Pergantian Waktu

debar luap kegembiraan saat-saat pergantian waktu
menyambut datang tahun baru melupakan terkurangnya
akan waktu yang diberikan, bahwa yang terjadi berkurangnya
jatah usia semakin dekat ke asalnya asal dari mana

saat-saat pergantian waktu, kembang api beraksi
terompetterompet bersautan bersuka cinta tak peduli
bila penyulut kembang api, peniup terompet sendiri
mengalami kekurangan usia yang dimiliki

saat-saat pergantian waktu, aku menyendiri menyimpang
dari hiruk pikuknya jalan yang bersaing suara kenalpotnya
tempat hiburan bertaburan bintangbintang
mencari sepi ketenangan melakukan intropeksi diri
mengklilas balik setiap kejadian tahun terlewati

dalam keramaian hiruk pikuknya pergantian tahun
aku mencari keramaian sendiri dalam sepi ketenangan
saat-saat tibanya pergantian tahun tengah malam
berdialog dari hati ke hati menyiapkan diri

...^_^...

Mengukur Jarak

mengukur jarak tak terukur
terlalu sukar untuk dinalar
bila kita menggunakan ukuran
rasa yang kita rasakan

mengukur jarak dengan rasa
dekat bisa jauh dan jauh bisa dekat
tinggal bagaimana rasa kita yang ada

mengukur jarak tak berjarak
kita akui atau tidak
tanpa jarak kita bisa saling berteriak
menggungkapkan katakata

lain cerita bila mengukur jarak tempuh
jauh dekat tinggal ada diniat
jarak jauh jadi dekat kalau sudah niat
jarak dekat jadi jauh kalau tak niat

...^_^...

Senin, 05 Desember 2011

Tetap Menyatu

hatimu hatiku serasa satu tetap menyatu terbalut rindu
tak akan terpisah bila kita bisa menjaga kesetiaan
selalu berada dijalur jalan yang sesuai dengan tujuan
tak saling mengambil jalan sendiri-sendiri

kenyataan memang selalu mengajari kita bersikap
tak mungkin kita hindari dan harus kita hadapi
tanpa secuil keraguan yang membuat ketidakpastian
di dalam menentukan sikap menghadapi gelombang
yang selalu datang menggoyangkan kesetiaan

hatimu hatiku terikat erat akan tetap menyatu
bila diantara kita selalu saling ingat akan katakata
yang pernah kita ikrarkan bersama untuk setia
menjaga apa yang sudah ada selamanya

...^_^...

Jumat, 02 Desember 2011

Jangan Salahkan Aku

pandanganku masih sempurna
jangan salahkan aku bila tergoda
melihatmu yang mempesona

matamu indah bola pimpong
senyumu merekah bikin benggong
dadamu berisi menonjol
rambutmu terurai menari

salahmu sendiri suka bergaya
atur wajah begitu mempesona
atur langkah menggoda mata

jangan salahkan aku
bila ingin menggodamu
salahmu sendiri
kenapa punya wajah aduhai

jangan salahkan aku
bila ingin membelai
salahmu sendiri
kenapa punya rambut panjang terurai

...^_^...

Rabu, 30 November 2011

Bermusim

bulan bermusim kawin hitungan lain daerah lain
tujuan sama hajatan tak ada aral melintang
sesuai mimpi yang telah diagendakan

bulan bermusim hajatan khitanan, nikah dan lainnya
surat undangan datang bergiliran ke rumah
sehari tak hanya satu tempat yang harus dihadiri
budaya amlop berisi sebagai tanda silaturahmi

bulan bermusim hajatan banyak pengeluaran
yang harus dikeluarkan, gajian sebulan masih kurang
tak datang ke undangan dikira tak punya perasaan
tak menghargai persaudaraan pertemanan

saat bulan bermusim hajatan aku selalu mencari tambahan penghasilan
kerja serabutan asal bisa memperoleh uang buat datang
ke tempat undangan teman, kerabat, sanak saudara, handai tolan
yang sudah melayangkan surat undangan

...^_^...

Selasa, 29 November 2011

Sebuah Kebanggaan

aku merasa tak ada sebuah kebanggaan
yang bisa aku berikan padamu
sebagai daya tarik yang membuatmu
merasa bangga bisa bersamaku

aku hanyalah segumpal tanah liat
yang tak mempunyai daya
tanpa adanya campur tanganNya

aku merasa tak punya sebuah kebanggaan
untuk dijadikan senjata menggoda setiap perempuan

aku hanyalah makhluk yang lemah tak berdaya
tanpa adanya mukjijat dariNya
aku tak mampu berbuat apa-apa

...^_^...

Senin, 28 November 2011

Di Warung Makan

kita pesan dua piring nasi, ayam goreng satu saja kita makan bersama sudah lebih dari cukup, karena aku tak terlalu suka makan berlebihan, sudah biasa sebelum kenyang aku berhenti makan.

habiskan nasi itu agar kamu tak kelaparan, bukankah sejak pagi kamu belum makan, dan kita akan pulang setelah semua rindu yang kita rasakan selama ini tertumpahkan.

mumpung waktu berpihak pada kita, jangan disia-siakan kesempatan ini, karena belum tentu kita bisa bertemu lagi, mengulang kembali peristiwa ini nanti.

di warung makan kita isi dulu bahan bakar, biar kita bisa meluapkan kegembiraan, menumpahkan rindu bersama seharian, sebelum kita berpisah berseberangan kembali ke sarang kita masing-masing.

Minggu, 27 November 2011

Potret Ibu Dulu

jelas tergambar kecantikan memancarkan pesona
yang membuat para jejaka ingin menyuntingnya
sebagai pendamping hidup mengarungi samudra

ibu, memandang potretmu dulu aku terlena
melayang membayangkan bagaimana para jejaka
berjuang dengan segala daya mendekatimu

ibu, dari potretmu aku ingin belajar ketulusan
yang memancar tergambar di matamu
memandang ke depan penuh keyakinan
kasih sayangmu mengalir tak kenal jaman
membasahi hidupku tanpa minta imbalan

ibu, memandang potretmu dulu aku jadi malu
bila tak mampu membalas budi tulusmu
penuh kasih sayang tak pernah mengeluh
merawatku sedari jabang bayi merah
hingga tahu warna darah merah

ibu, baktiku padamu tak sebanding
kasih sayang yang kau berikan
maafkan anakmu yang tak mampu
membalas kasih sayangmu

...^_^...

Sabtu, 26 November 2011

Bermain Teka-Teki

sederetan kata kau pinta jawaban tak satu jawaban saja
mendatar naik turun dalam kotakkotak harus terisi
saling menjalin mendukung menggali makna

sikapmu mendatar, naik turun menuntut jawaban
yang membuatku tak habis mengerti, kenapa
kau memberiku teka teki silang yang tak mungkin
aku bisa memjawabnya dalam waktu singkat

setiap katakatamu selalu berubah tak konsisten
memunjukkan sebuah keraguan ketidakpastian
penuh teka-teki yang harus aku jawab
bila ingin memahami keinginanmu yang sebenarnya

aku tahu kau bersembunyi dibalik katakatamu sendiri
mencoba bermain teka teki tanpa menyadari
apa yang kau lakukan membuat aku mencari
jawaban serta menunggumu berkenan memberi
jawaban sendiri biar aku tak dalam penantian yang tak pasti

dalam penantian ini aku selalu mencoba menjawab teka teki
biar otakku tak berhenti hanya karena menunggu jawaban darimu
yang telah berjanji akan memberikan jawaban teka tekimu sendiri

...^_^...

Jumat, 25 November 2011

Kata Hati

kenapa kita melawan kata hati sendiri
bila rasa tersiksa mendera menyiksa
selalu dalam tekanan yang membuat tak bisa
terfokus pada kenyataan yang ada

kata hati memang selalu berlawanan
tak mudah dituruti bila tak berani berkorban
kata hati memang menyiksa
kitapun tak berdaya karenanya

kenapa kita menolak kata hati sendiri
bila kita merasa tertekan setiap hari
kebahagiaan sebuah hati tak mudah dicari
beribu teman bersanding orang tersayang
kebahagiaan hati belum tentu didapatkan
kalau kita tak menuruti kata hati

kenapa kita harus melawan kata hati sendiri
bila dalam kesibukan setiap hari
bila dalam melaksanakan tanggungjawab pribadi
hati kita dalam kegersangan tersendiri

...^_^...

Kamis, 24 November 2011

Menjaga Kata-kata

berat rasa menjaga katakata
yang terucap, yang terkata
hari ini berkata "ya"
esoknya belum tentu bisa
tetap berkata  "ya"

sekuat rasa, sekuat daya
aku akan tetap menjaga katakata
yang terucap, yang terkata
walau derita akan kurasa
kunikmati tanpa meminta
perhatian dari siapasiapa

aku akan menjaga katakatku
walau kau sudah tak mau tahu
bila telah membalas katakataku

bila saat ini kau tak lagi
mampu menjaga katakatamu sendiri
biarlah waktu yang menilai
kuat taknya kita menahan emosi
menahan kesabaran kesetiaan diri
dalam menjaga katakata kita sendiri

...^_^...

Rabu, 23 November 2011

Brakkkk

sekuat apa akhirnya aku tak bisa
menahan kesabaran yang ada
brakkkkkkkkkkk

kamu kira aku tak bisa marah
terlalu sabar sudah aku
menghadapimu

duka laraku, duka laraku sendiri
sesal diri hanya membelenggu hati
brakkk....brakk....brakkk...
sekali rusak, biarkan rusak sekali

brakkk....
     brakkk....
          brakkk....
sekali marah puaskan diri
setelah marah usai
sesal diri kunikmati

sesalku, sesalku sendiri
marahku, marahku sendiri

sekian lama kucoba bersabar hati
bersetia tak akan kelain hati
ternyata kau menyulut emosi
yang terbekukan karena kesabaran diri

brakkkkkkkkkkkk
sesekali kutumpahkan emosi
biar kau tahu aku masih memilki
rasa amarah yang tersembunyi
dibalik kesabaranku selama ini

...^_^...

Selasa, 22 November 2011

Menggungat Penyair

katakatamu selalu ambigu multi makna terlalu sulit di cerna
kau tak pernah mampu membuktikan kenyataan yangh ada
kau hanya mampu berkatakata tanpa peduli akibatnya
seakan semua kata milikmu semata

kau hanya mahir beratakata tanpa sadar katakatamu
bisa menimbulkan suasana yang membuat kehidupan terlena
lupa akan kenyataan yang ada, sebagaimana hidupmu sendiri
yang selalu di dalam kesepian dari kebutuhan seharihari

kau jangan hanya berkatakata, menyimpang dari kenyataan sendiri
hidup dalam kekurangan merasa bangga menjadi penyair di negei ini
yang sejatinya tak menghargai jerih payahmu setiap hari

bahkan aku merasa heran juga melihatmu yang tak rukun sesama nasib
saling bersaing berebut tulang tak berisi, merasa paling diperhitungkan
bila katakatamu sering kali menghiasi lembaranlembaran media negeri ini

aku menggungatmu bukan karena katakatamu, tapi karena kerukunanmu sesama
yang membuatku risih menerima kenyataan yang ada
antara penyair saja saling melempar batu sembunyi diam saja
tak peduli dengan sesamanya yang lagi tertimpa bencana


...^_^...

Kabar Burung

aku terima kabar burung
katanya kamu tak lama juga
akan bersuka bersamanya
melangsungkan pernikahan bukti nyata
tali cinta yang selama ini kamu bina

kabar burung yang aku terima
semoga tak hanya kabar semata
tanpa ada kenyataannya

lama sudah aku menunggu kabar itu
sebungkus kado harapan kusiapkan
kamu mampu bertahan menjaga keyakinan
akan pilihan yang kamu tentukan

kabar burung itu aku terima sambil berujar
syukur segera kamu mengakhiri pentualangan cinta
dari satu ke lainnya meninggalkan jejak cinta
yang tak terhitung entah berapa jejak cintamu tertinggal 
tanpa ada rasa salah kamu pergi begitu saja

burung berkabar kamu tak lama juga
akan mengakhiri masa lajang bersamanya
aku terima kabar itu senang tak kepalang
semoga kabar burung yang aku terima
bukan kabar isapan jempol belaka

...^_^...

Tak Terlupakan

aku masih ingat kali pertama kita saling menyapa
kali pertama kita saling mengenalkan diri
kali pertama kita saling membuka hati
kali pertama kita saling memberi
kali pertama kita saling menerima

saat itu betapa indahnya katakata kita
berharap seakan kita tak terpisahkan
hati kita selalu terpaut jadi satu kesatuan
jarak tempuh bukan sebuah persoalan
asal kita selalu dalam kesetiaan

saat ini semua berlalu tertelan waktu
biarpun begitu aku tak mungkin melupakanmu
walau aku tahu kau tak lagi mengingatnya
kali pertama kita saling menyapa
kali pertama kita berbagi rasa
karena kau tak mungkin bisa menerima
akan cinta tak harus memilikinya

...^_^...

Senin, 21 November 2011

Namamu Terpatri Dalam Hati

aku tak mungkin menghapus namamu
yang terpatri di dalam hati ini

dalam hati rasa sama kita rasa
dalam nyata kita punya dunia berbeda
hati ini terlanjur cinta tak mungkin kubiarkan saja
lewat katakata kutumpahkan rasa yang ada

aku dalam kesiapan menerima akibat

dengan mimpi yang selama ini berdebat
tentang namamu yang begitu kuat
menghiasi hatiku hingga berkarat

namamu sudah terpatri dalam hati
tertulis tinta emas murni
kujaga penuh kesetiaan sepanjang hari
biar tenang abadi sepanjang waktu
walau aku tahu tak mungkin memilikimu

...^_^...

Minggu, 20 November 2011

Kenapa Kita Harus Berpisah

aku tak ingin bercerai hancur terpisahkan
saling menyendiri membawa luka hati
yang sebenarnya masih ingin kita pertahankan
menyatu dalam satu rasa kerinduan

kenapa kita harus berpisah
bila di antara kita masih punya rasa
bila di antara kita masih punya rindu melanda
yang selalu menggoda waktu kita

aku ingin kita tetap dalam satu rasa
saling menjaga kesetiaan yang ada
menyikapi waktu sebagaimana mestinya
saling memberi dan menerima
rasa rindu yang ada

kenapa kita harus berpisah
bila rasa sakit mendera menyiksa hati kita

...^_^...

Sabtu, 19 November 2011

Setiap Kejadian Meninggalkan Pertanyaan

1
brakkkkkkk.....
jalan macet polisi datang
olah TKP menginggalkan pertanyaan
siapa yang salah, siapa yang benar
bila terjadi kecelakaan

aku pergi melenggang meninggalkan
kejadian di tengah jalan
di tempat lain, lagilagi menemukan sebuah kejadian
yang meninggalkan sebuah pertanyaan

2
kemana pergi selalu menemukan
sebuah kejadian yang meninggalkan pertanyaan
kenapa dan kenapa kejadian itu
tak pernah terjawab kenapa bisa terjadi

di jalan raya tiap hari kejadian pasti ada
semua tak pernah terjawab kenapa bisa
terjadi kecelaakaan yang menelan nyawa
begitu juga di tempat lain yang hampir sama
selalu terjadi sebuah peristiwa
yang meninggalkan pertanyaan
kenapa dan kenapa semua bisa
terjadi menimpa diri kita

...^_^...

Lukakuluka

lukakuluka
lulakuluka tak akan bisa
lupakanmu yang membuat luka

kau mungkin tak tahu
kalau lukakuluka
dari katakatamu merasa
tak mengenalku apa adanya

aku benarbenar terluka
tak kusangka kau begitu tega
melukai aku begitu rupa

lukakuluka meranggas menghias
kegersangan yang semakin panas
setiap sudut waktu menghela nafas
lukakuluka kunikmati dengan puas

...^_^...

Jumat, 18 November 2011

Apa Katamu

aku tak pernah peduli apa katamu
bicaralah, berkatalah semaumu
aku tak akan berhenti
menulis puisi

masa depanku ditanganku sendiri
suka duka aku rasakan sendiri
kalau kau tak suka jalanku ini
katakan setulus hati
jangan membohongi diri

aku tak akan terpengaruh angin
yang berhembus setiap hari
selagi aku masih mampu berjalan
aku akan membuktikan janji

apalah arti dan makna sebutan
kalau aku tak mampu membuktikan
apa yang kau katakan

kalau kau berkata baik
aku tak akan membesarkan kepala
dan tak akan terlena
kalau kau berkata buruk
itu cambuk yang membuatku
bergerak lebih maju

...^_^...

Menimbang Rasa

aku ingin menimbang rasa yang ada
sebelum memutuskan keputusan
rasa mana yang harus aku pertahankan

aku tak mau begitu kecewa
walaupun tak mungkin tak kecewa
dengan apa yang aku putuskan
dalam menyikapimu

berat rindu tertimbang rasa
berat keputusan yang harus kukata
menimbang rasa ingin memutuskan
bertahan pada rindu yang ada
atau melupakanmu saja

menimbang rasa, mengambil keputusan
berat rasa menekan jiwa
padaNya aku serahkan segala

...^_^...

Cahaya Penyatuan


mari melangkah bersama
meniti hari memenuhi mimpi
menyimpul persetiaan
yang tak mungkin terhapuskan

kita menghargai memahami titik temu
sebuah penyatuan yang indah
tak terpenjara di mamah waktu
tetap mengalir apa adanya

tak terputus bicara manis
wangi dalam ziarah mahabbah
menyebar mengaroma suasana

mencipta peristiwa subur
senandung rindu di anjung sukma
yang tak mungkin sirna
tetap terjaga dalam rasa

bukakan hijab kembara
tak berhenti di jalan sunyi
cahayanya selalu menerangi
kemana langkah pergi
moga tak usai sebelum musim
meminta Rahman memelihara cahaya

...^_^...

Kamis, 17 November 2011

Pertemuan Kesekian

aku tak ingin pertemuan ini menggali waktu
biarpun aku bawa angin tentang itu

kau pasti masih ingat mampu menjawab
bila aku tanya kali pertama kita bertemu
tapi aku tak mau bertanya hal itu
dan aku tak mau membangikitkan ingatanmu
yang sejak kali pertama bertemu ingin kau kubur
tak mau lagi mengingat hal itu

biarpun aku membawa angin penyesalan
tak akan kuhembuskan dalam pertemuan ini
aku tak mau pertemuan ini jadi penentuan
yang membuat kita saling membenci

aku memang sangat menyesalkan
akan ketidakmauanmu mengakui
adanya kali pertana sebuah pertemuan
yang pernah kita nikmati

pada waktu jawaban akan aku terima
dengan sikapmu yang tak mau mengakui adanya
tali pengikat rasa yang pernah ada

aku datang bukan meminta pengakuan
akan adanya hubungan yang pernah kita rasakan
aku datang bersilaturahmi memenuhi undangan
yang aku terima tempo hari

...^_^...

Pengakuan

aku tak membutuhkan pengakuanmu
kejadian itu sudah termakan waktu
tak mungkin terulang kembali
biarpun kau mengakui

aku memang tak mungkin melupakan
setiap kejadian yang pernah aku lakukan
apalagi kejadian bersamamu tempo hari
sampai kapanpun akan membekas di hati

aku tak mau ingkar menghindar
kalau pernah merasakan berduaan
bersamamu seharian menikmati luapan
rasa rindu yang lama tertahan

bila saat ini kau tak mengakui
akan kejidian yang pernah kita alami
kau telah memberikan pengakuan sendiri
sebagai orang yang tak punya jati diri

...^_^...

Rabu, 16 November 2011

Mencari Kepuasan

bukankah kita mencari kepuasan rasa
kenapa kau malu membuka
bukankah hasrat kita sama
kenapa kau menahannya

daripada kita tersiksa hasrat yang ada
daripada kita tersiksa nafsu yang minta
mari kita saling membuka
memberi dan menerima
saling membalas berbalasan
keinginan yang ada

kapan lagi kita bergulat mesra
mencari kepuasan yang sudah lama
kita rindukan bersama

teruskan, teruskan. menggeliat, menggeliat
nafas beradu seirama hasrat
mencari kepuasan yang nikmat
hingga kita samasama tak kuat
menahan kenikmatan sesaat

...^_^...

Selasa, 15 November 2011

Sebuah Keindahan

aku terpaku begitu dia lewat tepat di depanku
rambut terurai menari tersapu angin sepoi
lambaian tangan bergerik mengiringi langkah kaki
berlenggak lenggok bak pragawati
memamerkan tren masa kini

lekuk tubuhnya tertangkap jelas
ketat pakaian memberi gambaran
padatnya tubuh sintalnya nyata
menjanjikan kenikmatan tiada tara

sebuah keindahan tersendiri
yang sangat rugi kalau tak dinikmati
anugrah Illahi penuh makna
kuatnya rasa iman diuji adanya

dia wanita sebuah keindahan juga
tanpa wanita lelaki akan merana
karena wanita lelaki menderita

uh...aku menghela nafas menelan ludah sendiri
menahan rasa melihatnya hari ini
yang menantang sekali

...^_^...

Sabtu, 12 November 2011

Aku Ingin Kau Jadi Selimut Malamku

aku ingin kau menjadi selimut malamku
mengusir dingin yang membeku
memberi kehangatan yang sahdu
meninabobokan aku tanpa malu
memberikan apa yang aku mau

aku ingin kau menjadi selimut malamku
menemani lelap sepanjang malam
dalam buaian kehangatan

aku ingin kau menyelimuti malamku
mengusir dingin yang membeku
dengan luapan cinta yang memburu
sebuah kenikmatan tertentu
biar malam cemburu
kau selimuti aku tumpahkan rindu

aku ingin kau jadi selimut malamku
memberi kehangatan yang kurindu
tanpa malu tanpa ragu
menuruti permintaanku

...^_^...

Terinspirasi Dahlan Iskan

membaca jejakmu aku tertegun malu
mungkinkah aku mampu mengikuti
jejakmu yang indah di negeri ini
menyandang jabatan tetap rendah hati
tak pernah lupa akan janji
yang sudah terucap dari hati

hatimu memang imitasi tak asli lagi
itulah yang membuat aku malu sekali
biar hati sudah berganti
tak mempengaruhi niatmu yang suci
mengabdi negeri tak mau upeti
tanpa beban masuk istana tunjukkan jati diri
tak terpengaruhi jabatan yang tinggi

andai negeri ini ada seribu orang sepertimu
mungkin akan terbebas dari belenggu
ketergantungan bantuan dari negeri manca
dan akan bebas menentukan rencana
tanpa terbebani hutang yang menggila

membaca jejakmu tersurat di koran
aku malu lembab mata tak terasa
terharu terinspirasi menulis katakata
untukmu anak bangsa yang tersisa
yang punya nyali berlaksa
menghadapi kenyataan yang ada

...^_^...

Jumat, 11 November 2011

Bulan

malamku bulan memancar redum tak terang

dalam diam malam, dalam diam tenang
teringat bulan perindu tersiksa waktu
tersiksa keinginan bercumbu rayu

seirama mendung datangnya musim
bulanku hilang entah kembali kapan
semusim hujan itu bila mungkin
bulanku dalam ketidakpastian

bulanku, bulan perindu kasih sayang
jauh terdampar di batu karang
ombak berdebur laut tenang
bulan perindu terdiam di sarang
gejolak jiwa berperang

di pantai penantian aku menunggu bulan
menanam kesabaran dan kesetiaan
pada waktu aku menta jawaban
bulan perindu kapan benderang
terseyum sahdu menghilangkan
rasa rindu yang bersarang

...^_^...

Semata Mata

mataku tak buta
mataku masih sempurna
semata mata
kau menusuk mata

semata mata
aku sudah berusaha
sekuat daya
ternyata
semata mata
kau menusuk mata
di depan mata
kau bercinta
di depan mata
kau berdansa

semata mata
demi cinta
aku diam saja
asal kau bahagia
bersamanya

mataku tak buta
mataku masih sempurna
semata mata
kau berpaling muka
tanpa peduli rasa
yang kurasa


...^_^...

Kamis, 10 November 2011

Mencarimu

aku tak kenal lelah mencarimu
dari hulu ke hilir, dari hilir ke hulu
aku tak akan berhenti mencarimu

bekal mimpi jadi inspirasi
aku tak akan berhenti
membuktikan diri

niat sudah tertali erat
aku harus berbuat
mencarimu sampai ujung jagat
sampai ketemu suatu saat

aku tak mau berhenti
mengalir dan terus mengalir
ada batu aku lewati
ada angin tak minggir

suatu saat kau pasti kudapat
kuraih dengan nikmat
derita sirna dan minggat
bila ketemu apa yang kucari

...^_^...

Selasa, 08 November 2011

Kata Kita Menyatu Rasa


pemikiran kita sama
sehati sejiwa
setia menyatu
dalam kalbu
akrab rindu
diujung waktu

fitrah kita mendekat
meski jauh
dalam hati dekat
tererat hasrat
syukur nikmat
kita terima hakikat

jauh tapi dekat
tak terpisah jarak samudra
kapal berlayar berlabuh cinta
hadir ziarah citra cinta
diksi puisi kita cipta bersama
mengalir membasahi hidup kita
merangkai makna seadanya

santun bicaramu meruntun sukma
tak terduga membasah jiwa
cahaya memanah segenap rasa
musim wangimu membentuk susana
kataku luapan hati terjelma

...^_^...

Senin, 07 November 2011

Secarik Kertas

pada secarik kertas penaku menari menyusun menghuruf
jadi kata tertata sebuah kalimat rindu cinta yang tak akan sirna
dari ingatan yang ada, dan akan tetap terjaga sepanjang masa

aku sadar akan adanya batu penghalang cinta
yang tak mungkin kita hindari begitu saja
kesabaran kesetiaan modal paling utama
menghadapi batu cinta yang ada

pada secarik kertas penaku menari-nari
menanta abjad menjadi kata berkalimat
mengikuti kata hati yang tak mungkin terpungkiri
adanya rasa rindu yang tak bertepi

kutumpahkan dendam rindu di secarik kertas
aku tak ingin terbelenggu terbawa praduga teka menentu
selepas mungkin aku ingin bebas lepas
dari kunkungan rindu yang tak jelas

aku mungkin tak mampu lepas
dari rindu yang tak terbatas
secarik kertas tempat melampias
rasa rindu yang belum terbalas

...^_^...

Batu Cinta Kita

hanya kesabaran kesetiaan
kita akan mampu melawan batu cinta
yang jadi penghalang perasaan
antara kita bedua

cinta tak akan padam
cinta tak akan sirna
cinta tak akan tenggelam
cinta tak akan pergi dari kita
selagi perasaan cinta masih ada
selagi perasaan rindu masih menggoda
selagi kita tetap setia
dengan apa yang sudah kita kata bersama

biarpun batu itu menghalangi
kalau kita selalu ingat janji
batu itu pasti mampu kita lewati
kitapun tak mungkin terlepas dalam hati

padaNya kita berpasrah diri
cinta kita anugrah Ilahi
atas kehendaknya kita pasti
akan melewati batu cinta kita
semoga doa kita teramini
rasa rindu yang tak bertepi

...^_^...

Pada Seorang Di Gurun Sahara

aku tak akan lupa padamu
rinduku tak pernah padam
jauh jarak dekatmu
terasa terdiam
dalam hatiku

bukan jaman purba lagi
jauh jarak sulit berkomunikasi
dunia sudah berada di jari
tiap hari bisa berinteraksi
kau di sana, aku di sini
bila ingin berbagi hati
bisa saja terjadi

pada seorang di gurun sahara
jauh di mata, dekat di hati
lewat jejaring maya
sering berbagi

pada seorang di gurun sahara
tertanam rindu tak bertepi
semoga dia juga merasa
apa yang aku rasakan malam ini

rinduku padanya begitu sempurna
terbasahi hujan bersemi cinta
malamku terbawa ke gurun sahara
di mana dia dalam kekuasaan raja

...^_^...

Minggu, 06 November 2011

Hujan

aku sambut hujan sebagai anugrahNya
yang selalu setia  pada musimnya
walau kadang terlambat datang
tapi hujan pasti datang memenuhi janjinya

sebagaimana terik matahari
hujan juga kujadikan teman sejati
dalam menggapai mimpi-mimpi

setiap apa yang diciptaNya
selalu mengandung dua unsur berbeda
gelap terang warna harus aku terima
penuh kepasrahan kepadaNya

menikmati hujan, menikmati anugrahNya
menebalkan rindu dan cinta padanya
dalam hujan aku mencari cintanya
lewat baitbait kata yang ku bisa

...^_^...

Sepercik Cahaya

senyummu sepercik cahaya yang menerangi kegelapan hati
tak terpungkiri melecut diri kembali berperang melawan
angin dan gelombang yang setiap hari datang

aku tak mungkin bisa beraksi, beriaksi tanda adanya
sepercik cahaya yang memberikan harapan
masih ada ruang dan waktu untuk belaga
menunjukkan identitas diri yang ada

sepercik cahayamu memberi arti tersendiri
yang tak mungkin aku pungkiri
sebagai tantangan untuk membuktikan diri
bahwa aku mampu meraih mimpi

cahayamu cahaya abadi
walau hanya sepercik cukup berarti
melecut diri berkreatifitas setiap hari
tak akan menyerah selangkah
menghadapi segala aral yang ada

...^_^...

Sahabat Karib


akrab menyatu
peliharalah sebuah persahabatan
dengan kesetiaan yang ada akan kupelihara

sebuah anugerah dari tuhan
bersenyawa temali persaudaraan
menyatu dalam rasa, dalam nada kata
tiada indah selain bahasa

leluhur jiwa menyematkan jujur
apa adanya mengalir membasahi kebersamaan yang ada
perlu sering meneberani cahaya percaya..
saling mengerti, saling percaya,
tanpa ada rasa saling menghina
biar cahaya cetia menumpah ke satu hala
cetia-setia
tak sunyi jiwa dan rasa di punyai
tak terpisah gelombang laut
selalu bersama menuju pantai rasa

itulah indah cahaya setia
rahsia makna dalam aksara
yang harus kita warnakan
seindah pelangi di jemari hujan
jangan sampai warna itu pudar
tak kan lebur di hujung waktu
asal kita selalu sejalan seirama
merasakan setiap getar yang ada

Sabtu, 05 November 2011

Tunggak

aku hanya tunggak bisu tak bertanda
tak benama diam semesta merasa
terbuang dari keberadaan yang pernah
mencoretkan katakata dalam nafasmu
sekian waktu melaju bermuara laut
yang tak mungkin aku mampu melawan
gelombang kenyataan dalam kehidupan

aku hanya tunggak bisu berpasrah diri
pohonku tumbang, daundaunku hilang
kau tak mungkin lagi mengenalku
bahkan kau pasti lupa kalau daunku
pernah kau jadikan makanan ternakmu

aku hanya tunggak yang tak mungkin lagi
kau jadikan harapan bisa memberi
makanan ternakmu setiap hari

aku hanya tunggak kehilangan pohonnya
dan kau tak mau mengakui bila pernah
mengambil daundaunku


...^_^...

Tak Mungkin Hidup Sendiri

debur ombak pantai menanti nelayan melaut
mendaratkan ikan-ikan meramaikan pasar
kehdiupan bergerak saling membutuhkan
tak ada yang mampu hidup sendiri

dari laut ke darat pegunungan ladang
petani merasa senang hujan datang
bercocok tanam panen meramaikan pasar
dari desa ke kota kehidupan saling menunjang
tak ada yang bisa hidup tanpa ada bantuan
dari sesama senasip seperjuangan
di dalam mempertahankan kehidupan

dari ke berputar memutar kehiudpan
tak mungkin ada yang bisa hidup sendirian
tanpa membutuhkan kasih sayang
saling memberi menerima kebutuhan
karena kita tak mungkin hidup sendiri

...^_^...

Jumat, 04 November 2011

Korban

aku terkesima tak percaya jadi korban broker
yang tak pernah merasa jera terpukul palu
sekian bulan, sekian tahun lamanya
harus mendekam dalam penjara

aku tak korban, tapi dikorbankan
demi kepentingan semata
bukan demi kepentingan bersama

korban berjatuhan di mana-mana
harus menanggung hutang negara
para broker mengorbankan negara
rakyat setia bayar pajak tanpa guna

Allah....hu...akbar....
hari raya idul kurban berkumandang
korban berjatuhan tak berkesudahan
para pemimpin berlomba memberi hewan korban
dari hasil mengorbankan rayatnya

...^_^...

Kamis, 03 November 2011

Bersama Cintamu

aku ingin merangkul dunia bersama cintamu
yang tak pernah merasa lelah memberi motivasi
selalu membentakku bilamana aku terlena
dalam ketidaktahuan apa yang harus aku lakukan

bersama cintamu aku ingin meraih mimpi-mimpi
yang selama ini selalu menjadi harapan
yang tak mungkin aku hindari

gelombang selalu pasang surut
angin selalau datang mengusik
aku tetap meradang melawan
bersama cintamu aku ingin membuktikan
mampu menggapai mimpi-mimpi
yang selama ini aku miliki

...^_^...

Jangan Pergi

sini, kita duduk bersantai jangan cepat emosi
kemana kau pergi tak akan menyudahi
datangnya gelombang setiap hari

kemana kau pergi tak akan lepas dari mimpi
bahkan beban pundakmu bertambah

biarpun kau pergi kemana saja
persoalan yang ada pasti terbawa

sabar, kau jangan menuruti emosi
kau jangan mudah menangkap angin
belum tentu angin yang datang itu
mengandung kebenaran

kau jangan pergi sebelum usai
kita hadapi bersama apa yang terjadi
biarlah waktu yang akan menentukan
mampu tidaknya kita melawan cobaan

...^_^...

Rabu, 02 November 2011

Kekasih Hatiku

kekasih hatiku kau jangan cemberut melulu
merenung meretap menyalahkan aku
yang terlanjur sangat mencintaimu

kekasih hatiku, aku datang merayumu
menungumu dalam kesibukanmu
yang tak pernah berhenti dan selalu
menyita waktumu untuk menyapaku

kekasih hatiku
tersenyumlah jangan cemberut
biar parasmu yang ayu tak tercerabut
aku datang ingin membunuh rindu
bila kau berkenan menerimaku

aku datang bukan untuk menganggu
aku datang ingin mendampingimu
menemanimu sampai batas waktu
yang tak terntu

....^_^...

Kau dan Aku

mungkinkah kita bersama
walau hanya dalam satu rasa
dalam satu hati saling cinta

kau bermenara gading
aku orang miskin
kita tak sebanding
kau dan aku tak mungkin
bisa hidup berdamping
walaupun hanya dalam hati
dalam rasa saling mencintai

kau anggun ayu rupawan
aku hanyalah seniman tak tampan
kau jadi rebutan para pejantan
aku tak dimaui perempuan

kau dan aku
tak mungkin menyatu
walau hanya dalam rindu
rinduku, bukan rindumu
aku rindu
kau tak rindu

...^_^...

Selasa, 01 November 2011

Tajamkan Tusukanmu

kian nanar mataku melihat daftar nama temanmu
yang sebagian besar berjenis kelamin laki-laki
menajamkan tusukanmu akan jawaban
yang selama ini aku biarkan bergantung di waktu

kau perempuan mencari pelampiasan diri
dari kegersangan hati mencoba menebar pesona
pada semua lelaki, dan akulah salah satu lelaki
yang tergelincir pesonamu

katakatamu manis bersembilu melukai hatiku
yang terlanjur tertarik pada pesonamu

tajamkan tusukanmu jangan kau ragu
di sekitarmu masih banyak yang menunggu
uluran kasih sayangmu
jangan biarkan mereka menunggu giliran
berantri menanti keputusan

...^_^...

Pedang Cinta

kenapa kita ragu
keraguan akan membelenggu kita
mari kita tebas saja
segala coba yang ada
dengan pedang cinta kita

percayalah. pedang cinta kita
akan mampu menebas mereka
bila kita saling percaya
akan kemampuan cinta
dalam menghadapi mereka

mari, kita tebas saja mereka
pedang cinta yang kita punya
sudah teruji simpurna
tak ada tandingannya

pedang cinta kita akan semakin tajam
bila kita selalu dalam kesetiaan
bila kita selalu saling pengertian
bila kita selalu dalam kerinduan




...^_^...

Senin, 31 Oktober 2011

Merindukan Bulan

malam benderang seekor burung diam
bertengger di rating dahan memandang bulan
hatinya terbelenggu rindu tak bertepian
bulan yang dipandang kian terang
seakan tahu adanya seekor burung
seekor burung yang memandang penuh cinta

malam benderang bulan memandang
seekor burung di ranting dahan juga memandang
saling pandang. saling merasakan
sebuah kerinduan yang panjang

seekor burung tengah malam di ranting dahan
hatinya linglung memandang bulan
bulan diam sinarkan kerinduan juga
sebuah kerinduan yang panjang
tersekat batas waktu dan ruang
hanya kekuasaanNya yang bisa
menyatukan sebuah kerinduan yang ada

...^_^...

Minggu, 30 Oktober 2011

Batudiamku

batu diamku bukan tak mau tahu kamu
batu diamku menunggu reaksimu
batu diamku menunggu sikapmu

batu diamku terusik mempertahankan
kamu menghujam penuh kenyakinan
batu diamku kamu anggap menyimpan
menyimpan rahasia beda kukatakan

batu diamku pecah berantakan
jadi katakata tak mungkin kamu terima
karena kamu sudah tak punya
rasa percaya katakata yang kukata

dulu tak kenal ingin mengenal
memintal waktu hubungan berjalan
kembali tak kenal jalan terjal
sejarah tak mungkin terlupakan

batudiamku pecah berantakan
terpukul palumu yang menghujam
diamku yang selama ini sudah belajar
tak berkatakata suram

...^_^...

Pesonamu

sinar matamu teduh menghujam ulu hatiku
senyum bibirmu sebagian dari pesona
yang kau tebarkan pada setiap mata
para pria di mana kau jumpa

tak hanya aku tertarik pesonamu
pria kurang normal saja
yang tak tertarik akan pesonamu

pesonamu menggetarkan jiwa
aku hanya bisa terpesona saja
tak mungkin mampu bersaing
sama mereka yang juga ingin
memilikimu walau tak bersanding

pesonamu mengusik mimpiku
mungkinkah aku mampu
meraih mimpi itu
sehati sejalan bersamamu
menikmati rasa rindu

sedangkan rinduku
belum tentu rindumu

...^_^...

Kamis, 27 Oktober 2011

Merajut Dua Hati

perbedaan bukan halangan bagi kita
kalau sama-sama menghargai adanya
perbedaan yang ada

hatimu, hatiku, hati kita
dua hati sama warna tapi beda
dalam menyikapi gejolak rasa
merajutkan dua hati tak semudah dikata
perlu adanya kesetiaan yang tak ternoda

hatimu, hatiku, hati kita
akan terajut menyatu selamanya
bila di antara kita tak selalu curiga
selalu setia menjaga rasa
yang sudah kita ikrarkan bersama

daun pandan, jiwa pena menyatu dalam rasa
merajut dua hati di atas prahara
dua hati selalu merasa bersama
semoga abadi selamanya

...^_^...

Kemana Pergi Membawa Mimpi

kemana pergi aku membawa mimpi sebagai cemeti
tak membiarkan waktu tersia-sia tanpa arti
setiap peristiwa biar menjadi puisi-puisi
yang mengalir tak berhenti

aku tak mau kemana pergi tanpa ada mimpi
yang bisa melahirkan puisi sebagai tanda
konsistensi dalam meraih mimpi itu sendiri

kemana pergi mimpiku tak pernah tertinggal
pada sela-sela waktu aku gunakan
menuangkan gagasan sebagai jalan
meraih mimpi yang aku harapkan

mimpiku tak pernah mati
akan kubawa ke mana pergi

...^_^...

Rabu, 26 Oktober 2011

Kembali Bersemi

seiring gerimis malam membawamu pulang
hatiku yang gersang kembali bersemi
sekian waktu kau menghilang
datang kembali semoga tak lupa janji
yang pernah kau katakan sendiri

gersang hatiku selama kau menghilang
pada matahari bila siang hari
kutanyakan waktu diantara kesibukan
tak ada jawab yang kuharapkan
pada bulan bila malam hari
kutanyakan mimpi tak pernah mengerti
bahkan tak tahu ke mana kau pergi

dalam hilangmu aku selalu bermunajad
kau akan kembali tak ingkar janji
harapku setiap saat
bila kau kembali tak mengurangi
perasaan yang ada sebelum kau pergi

seiring gerimis malam puisi sebagai rasa
kembali bersemi tatkala kau tiba-tiba
menampakkan diri dari prahara
yang membuatmu harus menghilang sementara
dari pandangan mata penyimpan rahasia
adanya sesuatu di antara kita

...^_^...

Selasa, 25 Oktober 2011

Jembatan Suramadu

melintas menyeberang menghubungkan
dua status sosial yang berbeda
seling memberi, saling menerima
merubah status sosial kehidupan

jembatan suramadu melintas memberi jawaban
perubahan status sosial yang akan datang
jati diri jangan sampai tergadaikan
hingga hilang rasa kesetiakawanan
tergerus arus peradaban

jembatan suramadu melintang menantang
perubahan peradaban yang pasti datang
aku tak mau tinggal diam hanya memandang
keindahan kemegahan jembatan yang membentang

...^_^...

Di Terminal Caruban

kali pertama berakhir juga di terminal caruban
kau menunggu setia datangku bersua
sejak lama hanya dalam cakap maya
seharian bersama tenggelam dalam asmara

sepi penumpang terminal caruban
saksi legenda sebuah awal akhir pertemuan
yang tak mungkin terjalin kembali tanpa ada
sikap menerima apa adanya

aku sendiri kurang percaya kalau bisa
tepat waktu sebagaimana janji terkata
tunggu di terminal caruban aku pasti tiba
pada waktu yang aku kata

mengukur waktu perjalanan nalar adanya
kalau bawa mobil pribadi masih bisa
kilometer perjam jarak tempuh waktu terbaca
naik kendaraan umum segala kemungkinan tak terbaca
kalau bukan tanpa kebentulan tak mungkin aku bisa
tepat waktu tiba di terminal caruban dimana kau setia
menunggu suaku kali pertama terakhir juga
tenggelam dalam suasana menumpahkan rindu
melampiaskan rasa yang nyata

di terminal caruban sepi penumpang
aku kurang percaya bisa bermain pandang
menatapmu penuh kemesraan
seharian kita tenggelam dalam percintaan

...^_^...

Menghitung Hari

kenapa kau menghitung hari
senin
      selasa
             rabu
                   kamis
                          jumat
                                 sabtu
                                        minggu
kembali ke senin lagi seterusnya
berputar memutar jadi sebuah lingkaran
yang tak akan terputus sepanjang jaman

sampai kapanpun hanya ada tujuh nama hari
kau hitung berapapun jumlahnya akan tetap
ke nama-nama tujuh nama hari yang ada

senin
      selasa
             rabu
                  kamis
                         jumat
                                sabtu
                                       minggu
terjumlah hanya tujuh kalau kita menghitung hari
tujuh nama hari yang ada tak mungkin berubah
walaupun kau menghitung hari berapa jumlahnya
menghitung hari hanyalah menghitung mimpi belaka

...^_^...

Senin, 24 Oktober 2011

Sebelah Gedung Megah

cermin begitu jelas tak perlu di perjelas
kalau menangkap pemandangan sebelah gedung megah
berjajar gubug-bubug penderita keadaan
jadi bahan seminar tak pernah terdengar
bukti nyata perbaikan sosial

sebelah gedung megah tergambar
kesenjangan begitu nyata adanya
dalam gedung megah berfoya
dalam gubug sebelahnya penuh derita
penghuni gedung megah tak sulit cari harta
penghuni gubug sebelahnya bagaimana

sebelah gedung megah memberi gambaran
keberadaan kesengjangan status sosial
di negeri tercinta yang katanya
gemah ripah loh jinawi
murah sandang, murah pangan
mudah mencari rejeki

...^_^...

Hilang

malam tinggal malam tak lagi terwarnai
indahnya rindu yang selama ini aku miliki
karena rinduku tiba-tiba hilang seiring
hilangnya dirimu dari sapamu sendiri

hilang entah kemana lagi aku harus mencari
tiap malam aku sudah menjajaki malam
menyisir malam tak mengenal tepi
belum juga terketemukan apa aku cari

hilangmu pasti kembali berdasarkan pesan
yang sempat aku tangkap dalam mimpi tempo hari
dalam doa terselip pinta semoga kau segera
kembali bersamaku mengurai kata

...^_^...

Penari

lenggok tubuh gemulai, tangan bergerak menari
serasi seirama tetabuhan mengiringi
senyum simpul menghias bibir bergincu
terlempar kesana kemari membuatku
terkesima memandangnya

lekuk tubuhnya, gerak tangannya
lincah kakinya, begitu sempurna
membius mata yang melihatnya

kibasan tangannya melambai-lambai
seirama gedekan kepala kekanan kekiri
sorot matanya pancarkan keyakinan
menari menghibur sebagai tujuan

penari godamu datang setiap hari
yang datang, yang melihatmu
tak semua menghargai seni tari
lekuk tubuh gemulai gerakmu
daya pikat tersendiri
menarik hasrat ingin memiliki

penari, menarilah sepenuh hati
rintih jiwamu tersembunyi
dibalik gerak gemulai
tarianmu

...^_^...

Tersia-siakan

semaksimal mungkin sudah aku lakukan
tersia-siakan tanpa pengakuan
akupun hanya mampu menghela nafas
atas kekelitmu dari pengorbanan
yang sudah aku berikan

tersia-siakan pengorbananku
tak sebersit angan pada akhirnya
kau tak mengakui segala dayaku
saat masih berjalan bersama

sesal kemudian cerita purba
keiklasan rasa alangkah bijaknya
deru rasa kecewa selalu ada
bila kau tersia-siakan tak apa
kerelaan sudah aku kata
tak akan meminta kembali
segala apa yang pernah aku beri
sudah jadi milikmu pribadi

aku memang kecewa
bahkan aku terhina dimatamu
tersia-siakan begitu rupa

...^_^...

Bersamamu

from: norjannah leo

hembusan angin selalu menarikan dedaunan
bersamamu aku ingin menari seirama
bagai dedaunan menyikapi hembusan angin
sekata semakna sehati sejalan bersama
merangkai katakata sebagai wahana
pencerahan jiwa agar tak terlena
terbawa arus peradaban yang semakin menghilangkan
jati diri sebagai manusia sosial saling membutuhkan

kesamaan kita jelas adanya, merangkai kata demi kata
sebagai curahan jiwa memancar tak terpaksa
karena kita punya kesamaan tujuan mencerahkan kehidupan
lewat untaian katakata yang terangkai begitu rupa

bersamamu aku ingin mengalir apa adanya
mengukir kehidupan dengan katakata
aku bermohon padamu serendah jiwa
berkenan bersamaku membubuhkan tanda
yang kekal tak lengkang termakan usia

bila aku dalam kebuntuan
kau datang menjebol kebutuhan
bila kau dalam kebuntuan
aku datang menjebol kebuntuhan
hingga kita tetap mengalir dan mengalir
membasahi kehidupan

...^_^...

Minggu, 23 Oktober 2011

Cerpen


Kisah Mereka
Oleh: Jiwa Pena

Lewat media televisi atau koran aku mengetahui kisah mereka para buruh migran. Para pejuang devisa negara yang harus melawan kerinduannya. Suka duka mereka bergitu berwarna. Kebetulan lewat pertemanan di dunia maya, salah satu buruh migran atau TKW yang ternyata mempunyai kreatif, meminta aku menjadi juri lomba menulis surat kerinduan.
Wow…menarik sekali kisah mereka. Penuh liku perjuangan yang panjang. Ternyata mereka punya dedikasi yang tinggi, dan patut diapresiasi. Baiklah, akan aku ambilkan beberapa kisah mereka yang ditulis dengan gaya mereka. Sebagaimana yang ditulis oleh Fitri Ermasari, TKW dari Lampung, dan aku tak akan menambah atau mengurangi tulisannya. Tapi tak semua tulisannya aku tampilkan.
Siang tadi aku ketemuan dengan kakak seorang teman. Mbak elza namanya. Seperti biasa jika sudah bertemu dengan kawan lama pasti kita akan berbincang-bincang  berbagai informasi bermanfaat. Benarlah, dia datang membawa info yang aku juga membutuhkan yaitu informasi tentang tempat perkuliahan. Selang waktu beberapa minggu kebetulan akan di adakan seminar pembukaan mahasiswa baru (PMB), ternyata aku tertarik , lalu akupun mendaftarkan diri di universitas yang ada di “sheung wan” itu. Pada hari itu juga aku daftar.
Kali ini aku lebih sibuk dengan aktifitas belajarku yang mulai padat dengan tugas-tugas perkuliahan, ku akui semangt belajarku adalah semangat 45, semangat pahlawan tempo dulu. Aku sangat rajin dan terus bersemangat tak mengenal kata lelah dalam kamusku.  Berprofesi kerja segai pekerja rumah tangga dan di sambil kuliah, seperti pribahasanya” menyelam sambil minum air”. Sudah selama kurang lebih empat bulan aku melakukan aktifitas seperti ini. Sunggh aku sangat senang dan menikmati hari-hariku penuh makna.
Tiba-tiba,” Utinnn…!” Suara itu menggelegar layaknya suara Guntur pertanda akan turun hujan lebat. “ sedang apa kamu di kamar?’ Tanya nyonya kepadaku. Aku  tersentak sangat kaget dan sedikit tidak mengerti, kenapa majikanku tiba-tiba buas layaknya seekor harimau yang siap menerkan mangsanya.
 “ Iya, nyonya ,, saya sedang membaca buku di kamar”. Jawabku dengan halus.
“Apa kamu bilang kamu sedang membaca buku? Apakah semua pekerjaanmu suda kamu bereskan? “ Tanyanya dengan sambil melotot ke arahku.
“Sudah nyonya semua pekerjaanku sudah aku bereskan, tidak satupun pekerjaan yang belum aku kerjakan, aku sudah membereskan semuanya. Jawabku penuh rasa percaya diri.
“Baiklah, mulai sekarang aku aku tidak mau melihatmu duduk santai di kamar membaca buku lagi titik, Owww… atau jangan-jangan kamu disini sambil belajar yaa??? Kamu hrus berhenti belajar, kamu disini kerja kamu tak ku izinkan menuntut ilmu meskipun kamu sudah membereskan semua pekerjaanmu.” Itulah yang di katakana oleh nyonyaku padaku.
“Dan satulagi yang harus kamu dengarkan, mulai minggu depan kamu libur hari kamis”. Ya Allah…mimpi apakah aku semalam?, aku tertegun semakin tak mengerti akan sesuatu yang sedang terjadi ini.
“GELEGARRR…! Suara itu menggelegar bagai Guntur pertanda akan turun hujan yang sangat lebat. Awan berubah menghitam kelam.
“Subhanallahh… “Ya Allah… aku terus saja menyebut asma Allah.
Aku kembali kekamarku sembari menangisi nasibku yang di larang belajar, ku lihat keluar kamar dari arah jendela,,dan memang benar langit begitu mendung dan mulai menghitam, seolah-olah menjadi saksi bisu kisahku di negri paman “ Jacky” ini. Menjadi saksi suara yang sengaja mematahkan semngat hidupku. Sungguh aku sangat sedih. Aku sakit hati dengan perkataan nyonyaku, aku ingin brontak, tetapi aku tak bisa melakukan itu, jika aku lakukan hal itu aku pasti akan di pecat dan aku tak bisa mengirim uang untuk keluargaku. Aku ingin pulang saja rasanya. Aku sangat merindukan kalian ,,,duhai bapak, ibu , adek,,,mbak utin kangenn.
“PLETAKKK…!
Sesuatu telah jatuh dari atas ke lantai, ternyata, sebatang pensilku yang jatuh ke lantai. Aku terus menatap pensilku itu, seolah-olah pensil itu bicara sesuatu padaku,  tanganku mulai terasa kelu, dengan sekuat tenaga aku berusaha mengambilnya kembali pensil itu dan menggenggamnya erat-erat. “ tidak ada yang boleh menghalangi ku untuk mewujudkan cita-cita dan keinginanku untuk belajar. Aku harus mampu bertahan dalam situasi yang bagaimanapun demi mimpiku dan juga nasib keluargaku. Aku memang tidak berdaya karena larangan itu, merupakan peraturan baru yang harus aku patuhi dan menyakitkan hati. Aku tak boleh patah semangat. Aku harus menjadi kuat sekuat batu karang yang tak akan tergoyahkan saat di terjang badai. Toh…masa kontrakku hanya kurang beberapa bulan saja. Biarlah aku bersabar dulu, sampai masa itu tiba”. Aku berbicara sendiri dengan hati kecilku.
Keesokan harinya, setelah kejadian itu berlalu, saat pagi kembali terbelalak di mataku, seperti biasa aku mengecheck HPku, apakah ada pesan yang masuk untukku baca dan dari siapa. Biasanya sii ada sms dari ibu dan adekku. Terlihat ada satu pesan masuk di HPku, ku arahkan kursor untuk membuka pesan itu, klik “ Kak… Andri kangen kak Utin, kak Utin kapan pulang? Andri sedang sakit kak, kepala Andri kumat lagi, pusingggg,,,sekali kak rasanya, Andri pengen di temenin kak Utin terus…” begitulah bunyi pesan untukku pagi hari yang masih buta ini. Andri memang sejak kecil selalu dekat denganku ketimbang sama si “Dian”da juga ibu.
“Subhanallah… gustiii,, jangan engkau berikan aku cobaan di luar batas kemampuanku.” Aku mohon ya Rabb…biarkanlah cukup aku saja yang merasakan sakit ini, rindu yang teramat dalam sedalam lautan api, aku ingin adek-adekku semua bahagia”. Keluhanku pada sang Khalik.
Langsung saja aku menelpon Andri supaya kangenya sedikit berkurang. Aku memberinya pengertian yang lebih lagi padanya,
“ Andri, andri jangan banyak mikirin hal yang membuat Andri sakit kepala yaa, mbak Utin juga kangen banget padamu, kamu yang sabar ya dek, kaka janji akan cepat pulang, Andri berdo’a memohon kepada Allah yaa supaya waktu ini berjalan dengan cepat dan mbak Utin bisa menemanimu setiap waktu, terus menjagamu. Setelah telpon ditutup aku menghampiri sebuah cermin, aku melihat wajahku disana dan bekata pada diriku sendiri.”Cita aku masih disini, walau semua bagai duri benalu dihidupku.” Aku berkata kepada cermin lalu aku membayangkan wajah ayah, ibu dan adikku, dan bergumam kembali. “Tapi untuk kalian, aku masih disini untuk mengejar cita”. Kini aku semakin mantab terlebih wajah adikku hadir kuat dalam benakku dan aku kembali dengan mantab berkata pada cermin. “Tidak ada aral untuk itu, melintangpun akan kuterjang, Karena aku mencintai kalian.”
Bagaimana Fitri memperjuangkan dirinya, memperjuangkan keinginannya, dan bagaimana kerinduan Fitri kepada kedua orang tuanya. Semangat Fitri begitu menyala. Begitu juga dengan tulisan Atieq Ilham, menceritakan keriduannya yang mungkin tak jauh berbeda dengan apa yang dialami Fitri. Hanya cara penyampaiannya yang berbeda. Baiklah, ini secuil kisah Atieq Ilham.
Drett... Drett... Drettt...Hand phone-ku bergetar lembut, memberi aba-aba bahwa ada sms masuk. Cepat-cepat aku membukanya. Takut sms penting. Benar saja, ketika kubuka tertera nama Ayah di inbok messege. Memberitahu bahwa Ibu sakit.
Kupercepat langkahku, agar Aku bisa sampai rumah dengan cepat, Aku tak mau menelfon dijalanan, karna biasanya suara disebrang sana terdengar kecil disebabkan bisingnya suara mobil yang bersliweran. Sesampai di rumah buru-buru Aku langsung menelfon Ayah.
" Bagaimana keadaan Ibu, Ayah?" tanyaku penuh kekawatiran. Ketika kudengar suara Ayah menjawab telfonku. Dipelupuk mataku spontan berkeliaran wajah Ibu. Rindu sekali Aku dengan seraut wajah Ibu yang mampu memberi kesejukan.
" Ibu tak apa-apa Wid, hanya kelelahan saja." jawab Ayah di sebrang. Namun entah mengapa naluriku tidak berkata demikian. 
" Tolong Ayah, katakan yang sejujurnya." pintaku karna kutahu, andai Ibu hanya kelelahan pasti Ayah tidak mengabariku.
" Eeeee iya Wid itu, ehmm, anu, kemarin Ibu pingsan. Tubuhnya panas sekali tapi anehnya Ibu merasa kedinginan." jelas Ayah dengan terbata-bata. Hatiku seakan ditikam sembilu mendengar penjelasan Ayah tentang kesehatan Ibu yang akhir-akhir ini memang sering terganggu.
" Ayah, tolong Ibu dibawa kerumah sakit. Aku tak ingin terjadi sesuatu atas Ibu" pintaku dengan nafas tertekan.
" Iya Wid, ini juga sedang di Rumah Sakit. Hanya saja biayanya masih kurang." 
" kurang berapa Ayah? Nanti Widi kirim, yang penting Ibu lekas sembuh. Seberapa besarpun biaya Rumah sakit tidak apa-apa. Pasti akan kutanggung yang penting Ibu sehat." kataku pada Ayah.
Mempertegas agar ayah tak perlu risau tentang biaya. Lalu Ayah menyebut nominal angka untuk persiapan perawatan Ibu selama di Rumah Sakit. Sebenarnya Adi, adik laki-lakiku yang kini telah menjadi pengayom masyarakat telah mengirimi Ayah uang, namun menurut penjelasan Ayah, uangnya tak mencukupi.
Sebelum Ayah mengakhiri telfonnya Ayah juga bercerita, katanya Ibu terlalu risau memikirkan statusku yang masih melajang diusia yang lebih dari seperempat abad. Aku tertegun nelangsa mendengar penjelasan Ayah. Bukan aku tak ingin menikah. Tapi cita-citaku masih tertinggal disini, di negri beton ini. Tinggal selangkah lagi aku bisa menggapainya Aku hanya meminta Ayah untuk menyampaikan pesan pada Ibu agar beliau bersabar.
Begitulah kisah Atieq Ilham yang harus menerima kabar dari keluarganya. Jauh dirantau di negeri orang, Atieq Ilham harus berjuang melawan kegelisahannya terhadap orang taunya yang sedang mengalami sakit, dan dimana biaya berobat harus Atieq Ilham tanggung. Disinilah sebuah perjuangan anak manusia. Begitu juga dengan Haruka Azary, bagaimana Haruka Azary akhirnya menyadari kekeliruannya tentang ibunya sendiri, dan Haruka Azary sadar setelah mengikuti sebuah pengajian.
            Suatu hari, sahabatku santi mengajakku untuk mengikuti sebuah pengajian yang di selenggarakan oleh sebuah organisasi muslimah. Aku turut ia, kami duduk di barisan ke lima dari depan.
            Seorang ustadz muda berpakaian gamis warna abu-abu memulai tausyahnya yang di lanjutkan dengan acara dzikir mengenang jasa orangtua. Entah setan mana yang merasuki hati ini hingga memaksanya untuk menangis demi mendengar bait-bait kalam do’a yang di lantunkan oleh ustadz yang masa itu tak ku ketahui nama dan asalnya.
            Ada setetes embun yang menelusup masuk membasahi rongga dadaku, walau hanya setetes namun ia sungguh telah membuat jantung ini terasa sesak untuk bernafas.Hatiku bergetar, ustadz itu telah membuat hati yang sekeras batu menanam kebencian pada adik dan ibu luruh dan cair laksana es yang tersengat hangatnya mentari.
            “Ibu maafkan anakmu karena selalu berburuk sangka” Mungkin jalanku yang sesak dan sempit dalam mencari rezeki di negeri orang( waktu itu macau) karena Allah tak redho sebab aku menanam kebencian pada ibu”Redho ibu sama dengan redho Allah, murka ibu sama dengan murka Allah”
            Ah betapa bodohnya aku, bukankah hidup, mati, rezeki,kesehatan dan jodoh di tangan Tuhan. Mungkin jodoh adikku lebih dekat berbanding aku. Aku menyesali segala apa yang telah aku sangkakan pada mereka.
”Tuhan ampuni hambamu yang dhoif ini, ibu maafkanlah putrimu yang durhaka ini, adik semoga engkau memiliki keluarga yang sakinah mawadah warrahmah”
Dengan tersungkur dan penuh rasa rindu yang telah menjelma dalam relung hatiku yang terlalu dangkal ini, ku paksakan diri untuk bertanya kabar pada bunda melalui ponsel.
            Sungguh hati terkejut dan tak tahu apa yang harus ku lakukan kecuali menangis sejadi-jadinya.Allah memberi ujian yang berat padaku. Ibu wanita yang sempat ku benci sekian waktu tengah berjuang melawan sakit hingga membuatnya terbaring tak berdaya di pembaringan lantaran ia sudah tak sanggup berjalan lagi, padahal menurutnya ia hanya sakit demam.
            Tiada yang mengurusnya,ayah tengah mencari rezeki keluar kota, dua adik bungsu sekolah, adik lelaki pun tinggal di luar kota, sementara adik perempuan yang telah menikahpun harus mengurus mertuanya”Ya Allah berilah ibu kekuatan dan umur yang panjang agar aku bisa menghapus rindu ini, aku tahu, engkau maha penentu setiap garis kehidupan di muka bumi ini.
            “Ya Allah, hamba tahu mungkin hamba terlalu buruk untuk meminta pada-MU, namun kiranya engkau izinkan, dan berilah peluang untuk menebus salah hamba pada ibunda
            Di dunia ini aku hanya memiliki mereka, jika bukan pada mereka, lantas pada siap kelak aku akan mengadu dan meminta selain pada Yang Maha Kuasa. Hanya suara yang terkadang terputus-putus lantaran koneksitas tidak bagus, ku tuang sekeping rindu pada keluarga tercinta di tanah air nun jauh.
            Lewat sepoinya angin kadang aku berbisik” masihkah kami di beri peluang untuk bertemu dan melepas rindu yang terajut dalam bingkai waktu?” Aku tahu kita sebagai umat manusia tak bisa melawan takdir, namun biarlah dalam tiap baris do’a yang ku panjat aku selipkan sepatah dua patah do’aku pada bunda dan keluarga nun jauh di seberang samudra,Semoga suatu hari nanti kami akan segera bersua untuk melepas rindu, Rindu yang sesungguhnya tertanam di relung hati namun tak pernah aku mengakuinya.
            Begitulah kisah mereka penuh dengan warna, keriduan mereka begitu terasa, apalagi menjelang menjelang hari lebaran, tentu mereka akan semakin rindu, ingat kampong halamnnya, ingat sanak sauradaranya, terutama ingat pada kedua orang tuanya. Kisah mereka memang begitu pelik sekali, disisi lain mereka pejuang devisa negara, tapi disisi lain mereka kurang mendapat perhatian dari Negara.***