Selasa, 22 November 2011

Menggungat Penyair

katakatamu selalu ambigu multi makna terlalu sulit di cerna
kau tak pernah mampu membuktikan kenyataan yangh ada
kau hanya mampu berkatakata tanpa peduli akibatnya
seakan semua kata milikmu semata

kau hanya mahir beratakata tanpa sadar katakatamu
bisa menimbulkan suasana yang membuat kehidupan terlena
lupa akan kenyataan yang ada, sebagaimana hidupmu sendiri
yang selalu di dalam kesepian dari kebutuhan seharihari

kau jangan hanya berkatakata, menyimpang dari kenyataan sendiri
hidup dalam kekurangan merasa bangga menjadi penyair di negei ini
yang sejatinya tak menghargai jerih payahmu setiap hari

bahkan aku merasa heran juga melihatmu yang tak rukun sesama nasib
saling bersaing berebut tulang tak berisi, merasa paling diperhitungkan
bila katakatamu sering kali menghiasi lembaranlembaran media negeri ini

aku menggungatmu bukan karena katakatamu, tapi karena kerukunanmu sesama
yang membuatku risih menerima kenyataan yang ada
antara penyair saja saling melempar batu sembunyi diam saja
tak peduli dengan sesamanya yang lagi tertimpa bencana


...^_^...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar