Tercambuk

kau selalu mengejekku tanpa ragu
tanpa mau tahu bagaimana rasa sakitku
menerima segala umpatanmu

betapa ringannya kau berkata
mencecarku dengan katakata
yang memerahkan daun telinga

kau cambuk aku tanpa risih
aku terkapar tak berani lagi
bahkan tak mungkin lagi
menyapamu kembali

kau kira aku tak punya rasa malu
rasa malu terhadap diriku sendiri
tercambuk aku oleh sikapmu
kecewaku siasia terlanjur terhina

tercambuk aku oleh ejekanmu
dan aku tak akan memdendamkan rasa
apalagi membencimu begitu rupa
walaupun kau selalu mengejekku
setiap kita berbagi kata

Berselimut Rindu

ini malam aku berselimut rindu memburu menggebu
membuatku tak mampu melepaskan bayangmu
yang menempel dipelupuk mataku

mimpi malam sudah menunggu merayu
tapi aku belum mampu melepaskan bayangmu
dari kedua pelupuk mataku

ingin rasanya aku berteriak lantang menegur bintang
atau berlarilari kecil biar badan lelah payah lunglai
hingga bayanganmu mau pergi tanpa kompromi

sial benar ini malam bayanganmu begitu lengket
menempel di kedua pelupukmataku
hingga aku tak mampu menikmati mimpi
yang semestinya malam ingin harus bermimpi
berdua bersamamu menikmati selimut rindu

semakin kuusir bayanganmu
aku semakin terselimuti rindu
hingga menjelang dini hari aku tak mampu
melepaskan diri dari bayanganmu

Ngidam

kau berbadan dua maumu anehaneh juga tak berlogika
minta ini itu yang kesemuanya diluarnalarku
bahkan kau begitu benci melihat aku

nampaknya si jabang bayi yang terdiam di dalam guamu
memberi tanda tersendiri bila kau sebenarnya menyimpan
sesuatu rasa tersendiri terhadap diriku yang selama ini
tak kau akui bahkan kau membohongi dirimu sendiri

ngidammu begitu aneh sekali
tak berkeinginan makan buah naga atau yang lainnya
malah begitu muak muntahmuntah mlihat aku

ngidammu membuat aku semakin perhatian
mempertahankan kesetiaan hati sekuat diri
tak merasa sakit hati walau jadi sasaran
kebencianmu selama berbadan dua

bahkan doaku mengalir untukmu
bila bersalin tak mengalami kesulitan berarti
dan tangis bayimu lantang menyapa dunia

...^_^...

Halaman Stadion

berubah fungsi gegap gempita ramai
anak-anak bermain diantar suami istri
ada yang naik kereta mini
ada yang bermain bola dalam terali

halaman stadion menjelang malam
penjual kue makanan ringan berjajar
penjual kaset bajakan tergelar
penjual segala yang bisa dijual

setiap sore malam menjelang
halaman stadion menjadi ajang
tempat hiburan melepas tegang
murah meriah yang penting senang

...^_^...

Pada Jiwa Yang Terlena

diam menembus angan, menembus waktu tak bermuara
terlena terbawa kereinduan yang sebenarnya
tak mungkin bisa membawa ceria

satu dua waktu tak akan mampu
memberikan obat kerinduan yang menderu
keterlenaan yang begitu membiru
terbungkus waktu

jiwa merana terlena dalam ketidakmampuan
terpenjara pada ruang waktu tak berdinding
tapi tak bebas leluasa kesanakemari
terperangkap dalam kerinduan sejati

pada jiwa yang terlena hanya ada
mimpimimpi dan bayangbayangnya
yang selalu menyeruak waktu
yang selalu membelenggu
tanpa mau tahu sampai dimana
dan berapa waktu akan tersiksa
menikmati jiwa yang terlena

Menembus Jarak

Sawah perkempungan terlewati tertinggal
melaju kecang stasiun demi stasiun
berhenti sejenak mengurangi menambah penumpang

Di dalam besi berjalan aku menembu jarak
mau datang kepangkuanmu seorang
yang selama ini aku rindukan

Yang kubawa hanya cinta semata
bukan harta yang bisa membuat celaka
Kedatanganku hanya ingin membuktikan kata
yang sudah aku sampaikan sebelumnya

Sawah ladang pematang terlewati terkesan
menembus jarak kereta bergerak
Pejual makanan tawarkan makanan
Suarasuara sumbang tertangkap telingga
Dalam kereta penuh cerita

Aku percaya kau pasti menungguku distasiun
dengan hati bimbang penuh keraguan
akan sebuah kepastian siapa yang akan datang
dan sesuaikah dengan apa yang pernah dikatakan

Bergandeng Tangan

mana tanganmu, ini tanganku
mari kita bergandeng tangan
melangkah bersama seirama
sejalan melangkah setujuan

pegang erat tanganku
kupegang erat tanganmu
didepan banyak batubatu
kita hadapi bersama tanpa ragu

mari kita bergandengan tangan
saling merasa saling menjaga
irama perjalanan yang ada
saling berbagi rasa
saling memberi dan menerima

kita tak perlu ragu
kita tak perlu malu
biarlah mata lain cemburu
yang penting kita melaju
bergandengan tangan bersama
meraih cita dan cinta

Lukakuluka

lukakuluka lukaku derita
tak kan membuatku putus asa
karena lukakuluka itu warna
dari keinginanku juga

lukakuluka tak kurasa
aku tak mau karena luka
berhenti mengeja katakata
berhenti mencoba kegagalan yang ada

lukakuluka tak pernah kering adanya
karena luka yang ada selalu memberi makna
modal untuk memahami sebuah rasa
yang sulit dikatakata

lukakuluka begitu terasa
kunikmati apa adanya
dari luka yang ada
aku akan membuktikan jiwa
yang tangguh dalam menghadapi
kenyataan yang terjadi

...^_^...

Pendosa Diri Sendiri

terakui tak terakui kita pendosa diri
tak pernah berani berkata sesuai hati
tak pernah berani berkata dari hati

kapan kita bisa menyatukan diri
bila samasama tak mau menyadari
bahkan semakin menjadi pendosa diri

kejujuran hati tak mudah tersampai
kepentingan pribadi tumpuhantujuan
alasan untuk menjadi pendosa diri
tak peduli korban berjatuhan
yang penitng kepuasan diri tercapai
biarpun itu semua berlawanan
dengan perasaan sendiri

Berlalu

aku hanya bisa menghela nafas
menahan rasa yang menimpa
dan tak mungkin bisa
menghindarinya

kau berlalu bersama waktu
aku diam membeku
tak mungkin mampu
melarang kepergianmu

berlalu bersama waktu
semua akan berlalu
sengaja tak sengaja
semua akan sirna

keindahan kebersamaan
cepat lambat berakhir juga
berlalu tinggal kenangan
tak akan kembali kita rasakan
tanpa ada kesepakatan

selagi masih ada waktu
kenapa kita membiarkan
kebersamaan yang ada berlalu
tak mau menjaga sepanjang jaman
bersama selalu merasakan
suka duka yang menimpa kita

...^_^...