Minggu, 27 November 2011

Potret Ibu Dulu

jelas tergambar kecantikan memancarkan pesona
yang membuat para jejaka ingin menyuntingnya
sebagai pendamping hidup mengarungi samudra

ibu, memandang potretmu dulu aku terlena
melayang membayangkan bagaimana para jejaka
berjuang dengan segala daya mendekatimu

ibu, dari potretmu aku ingin belajar ketulusan
yang memancar tergambar di matamu
memandang ke depan penuh keyakinan
kasih sayangmu mengalir tak kenal jaman
membasahi hidupku tanpa minta imbalan

ibu, memandang potretmu dulu aku jadi malu
bila tak mampu membalas budi tulusmu
penuh kasih sayang tak pernah mengeluh
merawatku sedari jabang bayi merah
hingga tahu warna darah merah

ibu, baktiku padamu tak sebanding
kasih sayang yang kau berikan
maafkan anakmu yang tak mampu
membalas kasih sayangmu

...^_^...

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. puisi yang memesonaku...
    mengingatkanku pada puisi
    "kaulah yang kusebut ibu"
    by: Arif Agus Bege'h

    ditunggu kunjungan balasannya di kerajaan Air Mata

    BalasHapus