terlalu penuh yang kau hadapi setiap hari
dari sisi kiri kanan belakang depan
menyita waktumu tanpa kompromi
belum lagi para pejantan
yang silih berganti mendatangi
mendekatimu dengan seribu janji
aku yang sempat kau kenali
bahkan sempat kau bukakan pintu
terlupakan tak kau peduli
yang tak pernah terpikirku
diri tanya pada diri sendiri
terletak dimana kesalahan terjadi
hingga kau melupakan aku
yang pernah kau cumbu rayu
kini kau sibuk dengan yang baru
yang lama terlupakan tak mau tahu
akan luka yang membiru
bekas dari sifatmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar