ranjangku malam berselimut sarung diam
menahan gejolak tak berkesudahan
melawan nafsu tak tersalurkan
diam diam dalam diam
ranjangku malam sendirian
melawan angan yang berkeliaran
melawan amarah yang merugikan
di atas ranjang malam menggeliat melawan
keputusasaan meraja mendera kenapa
aku harus menerima kenyataan
yang begitu memilukan
lewat pena kutumpahkan rasa
ranjang malam kucabikcabik sekuat daya
rasa puas tak terpuaskan juga
siap menderita lebih sempurna
...^_^...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar